CRITICAL REPORT
Critical
Report
Diah Arisanti, Fitri Marisa, Indra Dharma Wijaya, “SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA APEL
DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB”, Volume 10, Issue 1, Januari 2019.
1. Field
Establishment
·
Sistem Pakar
merupakan cabang dari system kecerdasan buatan dan juga merupakan bidang ilmu
komputer.
·
Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) merupakan
teknologi yang membuat komputer dapat meniru kemampuan manusia dalam
menyelesaikan suatu masalah.
·
Sistem Pakar digunakan
untuk kepentingan komersial karena Sistem Pakar dipandang sebagai cara
penyimpanan pengetahuan pakar dalam bidang tertentu kedalam program komputer
dan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memberikan keputusan dan melakukan
penalaran secara cerdas.
·
Hama
adalah makhluk hidup yang mengurangi kualitas dan kuantitas beberapa sumber
daya manusia yang berupa tanaman atau binatang yang dipelihara yang hasil dan
seratnya dapat diambil untuk kepentingan manusia
2. Masalah
·
Dalam lingkungan
perkebunan buah – buahan terutama perkebunan apel tentunya masalah yang sering
muncul adalah hama.
·
Kurangnya pengetahuan
petani apel akan hama pada tanaman apel merupakan salah satu penyebab
terlambatnya dalam penanganan hama.
·
Untuk mengatasi
hama dibutuhkan konsultan ahli (pakar) untuk menyelesaikan masalah hama
tersebut dimana hal itu membutuhkan waktu dan biaya yang tidak efisien.
3. Solusi
·
Dibuat aplikasi sistem pakar yang dapat
membantu masyarakat mendiagnosa hama
apel.
·
Sistem pakar ini menggunakan metode Certainty
Factor,
yaitu metode yang digunakan untuk mengatasi ketidakpastian
dalam pengambilan keputusan.
·
Metode pada
penelitan ini memiliki 7 langkah
yaitu, persiapan, studi landasan teori, survei, pengumpulan data,
pengolahan data, perancangan sistem, dan
implementasi.
·
Persiapan,
pada tahap ini mempersiapkan bahan atau referensi
untuk pengajuan penelitian yang akan diambil.
·
Studi landasan teori, pada tahap ini mengkaji landasan teori tentang hama
pada tanaman apel dan metode certainty factor.
·
Survey,
pada tahap ini mengkaji objek yang akan menghasilkan
solusi dari rumusan masalah yang telah dirancang oleh peneliti dan survei pada
tempat yang akan diteliti.
·
Pengumpulan data, pada tahap ini mengumpulkan data-data yang akan
digunakan dalam penelitian.
·
Pengolahan data, pada tahap ini setelah data
terkumpul maka akan diolah yaitu menentukan gejala, jenis hama apel, dan
menghitung bobot gejala tersebut menggunakan metode certainty factor.
·
Perancangan
sistem, pada tahap
ini merancang sistem yang akan dibangun dengan menggunakan UML.
·
Implementasi, pada
tahap ini mengimplementasikan hasil dari tahap-tahap yang telah dilakukan yaitu
dengan membangun aplikasi system pakar mendiagnosa hama apel berbasis web
menggunakan Bahasa pemrograman PHP dan database yang digunakan yaitu Mysql.
4. Evaluasi
·
Sistem
pakar diagnosis hama
apel ini dapat mendiagnosa hama apel berdasarkan gejala yang diperoleh dari nilai interpretasi
dan hasil wawancara pakar.
·
Hasil akurasi system yang didapatkan oleh aplikasi sebesar 73,33%.
·
Hasil kuisioner memiliki kesimpulan bahwa aplikasi yang dibuat cukup
bagus dan dapat mendiagnosa hama apel.
5. Kontribusi
·
Sistem
ini dibangun untuk dapat membantu petani apel
mengetahui secara dini hama pada tanaman apel
yang diperoleh berdasarkan gejala-gejala yang ada,
serta mengetahui solusi yang sesuai dengan gejala yang tingkat nilai cf nya tertinggi.
·
Sistem
Pakar diagnosis hama apel ini membantu petani apel mengurangi biaya dan waktu untuk konsultasi ke
pakar/ahli.
6. Critical
Review
·
Good
Sistem
pakar ini dapat memberikan solusi yang sesuai dengan gejala yang ada dengan tingkat akurasi system
sebesar 73.33%. Sistem Pakar ini
juga dapat membantu petani apel untuk mengetahui hama apel yang diperoleh
secara dini sebelum bertemu dengan Pakar.
·
Bad
Sistem
pakar ini dapat dikembangkan lagi dengan menambahkan gejala-gejala baru.
Aplikasi ini hanya menampilkan nama hama secara pendekatan gejala yang ada
saja, sehingga dalam praktek di lapangan, untuk memastikan apakah nama hama
yang muncul dari hasil diagnosa benar, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Comments
Post a Comment