Penjelasan Tentang Cloud Computing, Mobile Computing, Ubiquitous Computing, Nano Science dan Grid Technology
Ilmu komputasi adalah bidang ilmu yang mempunyai perhatian
pada penyusunan model matematika dan teknik penyelesaian numerik serta
penggunaan komputer untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah ilmu
(sains). Komputasi juga bisa diartikan sebagai cara untuk menemukan pemecahan
masalah dari data input dengan menggunakan suatu algoritma.Komputasi merupakan
suatu sub-bidang dari ilmu komputer dan matematika. Komputasi menggabungkan
antara dua komponen ilmu yang berbeda, yaitu komputer dan matematika. Ilmu ini
digunakan untuk menerapkan teori matematika ke dalam aplikasi komputer.
Munculnya ilmu komputasi tidak terlepas dari peran penting
pencetus gagasan “komputasi” yakni seorang matematikawan bernama “John von
Neumann” yang berasal dari Hungaria. Dia adalah pemrakarsa ilmu komputasi yang
sampai saat ini dikenal banyak orang. Dia dikenal sebagai ilmuan yang
memberikan kontribusi yang sangat besar dalam perkembangan ilmu sains modern
saat ini, dari pengembangan dalam bidang fisika kuantum, ilmu komputer, Ilmu
nuklir dan banyak lainnya. Sebagai salah seorang ilmuan komputer, dia telah
berhasil menciptakan sebuah arsitektur komputer non paralel yang sampai saat
ini masih banyak dipakai.
Komputasi berkembang
dari masa ke masa. Komputasi modern terdiri
dari dua kata yaitu komputasi dan modern, dimana komputasi dapat diartikan
sebagai cara untuk menemukan pemecahan permasalahan dari data input dengan
suatu algoritma sedangkan modern ini mengungkapkan tentang teknologi masa kini.
Maka dapat di simpulkan Komputasi modern merupakan perhitungan yang menggunakan
computer canggih dimana pada computer tersebut tersimpan sejumlah algoritma
untuk menyelesaikan masalah perhitungan secara efektif dan efisien.
Selain itu, komputasi modern mempunyai banyak fungsi guna memecahkan berbagai masalah seperti untuk menghitung:
• Akurasi (bit, floating point)
• Kecepatan (dalam satuanHz)
• Problem volume besar (paralel)
• Modeling (NN dan GA)
• Kompleksitas (menggunakan Teori Bog O)
Komputansi modern mempunyai karakteristik yang terdiri
atas 3 macam, yaitu :
1. Komputer-komputer
penyedia sumber daya bersifat heterogenous karena terdiri dari berbagai jenis
perangkat keras, sistem
operasi, serta aplikasi yang terpasang.
2. Komputer-komputer terhubung ke jaringan yang luas dengan kapasitas bandwidth yang beragam.
3. Komputer maupun jaringan tidak terdedikasi, bisa hidup atau mati sewaktu-waktu tanpa jadwal yang jelas.
2. Komputer-komputer terhubung ke jaringan yang luas dengan kapasitas bandwidth yang beragam.
3. Komputer maupun jaringan tidak terdedikasi, bisa hidup atau mati sewaktu-waktu tanpa jadwal yang jelas.
Cloud
computing adalah perluasan dari konsep pemrograman berorientasi objek
abstraksi. Abstraksi, sebagaimana dijelaskan sebelumnya, menghapus rincian
kerja yang kompleks dari visibilitas. Semua yang terlihat adalah sebuah
antarmuka, yang menerima masukan dan memberikan output. Bagaimana output ini dihitung
benar-benar tersembunyi.
Sistem
Cloud bekerja menggunakan internet sebagai server dalam mengolah data. Sistem
ini memungkinkan pengguna untuk login ke internet yang tersambung ke program
untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan tanpa melakukan instalasi.
Infrastruktur seperti media penyimpanan data dan juga instruksi/perintah dari
pengguna disimpan secara virtual melalui jaringan internet kemudian perintah –
perintah tersebut dilanjutkan ke server aplikasi. Setelah perintah diterima di server
aplikasi kemudian data diproses dan pada proses final pengguna akan disajikan
dengan halaman yang telah diperbaharui sesuai dengan instruksi yang diterima
sebelumnya sehingga konsumen dapat merasakan manfaatnya.
Contohnya
lewat penggunaan email seperti Gmail. Data di beberapa server diintegrasikan
secara global tanpa harus mendownload software untuk menggunakannya. Pengguna
hanya memerlukan koneksi internet dan semua data dikelola langsung oleh Yahoo
dan juga Google. Software dan juga memori atas data pengguna tidak berada di
komputer tetapi terintegrasi secara langsung melalui sistem Cloud menggunakan
komputer yang terhubung ke internet.
Pengertian mobile computing adalah
seperangkat benda atau teknologi yang memiliki teknologi secanggih yang sering
disebut sebagai mobile computer (portablecomputer) dan mampu melakukan
komunikasi dengan jaringan tanpa kabel (nirkabel) walaupun user atau pengguna
dari alat tersebut sedang melakukan perpindahan Beberapa pengertian tentang
mobile computing diantaranya :
a.
Mobile computing merupakan paradigma
baru dari teknologi yang mampu melakukan komunikasi. walaupun user
melakukan perpindahan.
b.
Merupakan kemajuan teknologi
komputer, sering disebut sebagai mobile computer (portable computer) yang dapat
berkomunikasi dengan jaringan tanpa kabel (nirkabel).
c.
Merupakan sekumpulan
peralatan(hardware), data, dan perangkat lunak aplikasi yang
bermobilisasi/berpindahlokasi.
d.
Merupakan kelas tertentu dari system
terdistribusi dimana beberapa node dapat melepaskan diri dari operasi
terdistirbusi, bergerak bebas, dan melakukan koneksi kembali pada jaringan yang
berbeda.
e.
Tidak sama dengan wireless
computing.
MODEL MOBILE COMPUTING
a) Laptop
b) Wearable
computer
c) PDA
d) Smart
phone
e) Carputer
f) UMPC
KELEBIHAN MOBILE COMPUTING
1. Mobilitas
Anda tidak perlu mengikat diri ke
tempat tertentu. Anda dapat melakukan pekerjaan Anda saat duduk di mobil atau
kereta api. Anda dapat berkomunikasi dengan orang lain sambil duduk di mana
saja di dunia. Anda dapat chatting online dengan teman-teman Anda dan anggota
keluarga sambil duduk di pantai. Anda dapat melakukan pekerjaan kantor Anda
sambil duduk di mana saja.
2. Keefektifan
Dengan menggunakan mobile computing,
lebih banyak pekerjaan dapat diselesaikan karena fleksibilitas dalam hal tempat
bekerja.
KEKURANGAN MOBILE COMPUTING
1.
Rendahnya jaringan bandwidth
Pengguna mobile dapat terhubung ke
jaringan nirkabel melalui berbagai jaringan komunikasi termasuk radio nirkabel,
wireless Local Area Network (LAN), nirkabel selular, satelit, dll Setiap
jaringan nirkabel menyediakan kapasitas bandwidth yang berbeda. Namun,
bandwidth nirkabel ini terlalu kecil dibandingkan dengan jaringan tetap seperti
ATM (Asynchronous Transfer Mode) yang dapat memberikan kecepatan hingga
155Mbps.
2.
Biaya komunikasi asimetrik
Kapasitas bandwidth yang berbeda
antara hilir komunikasi dan komunikasi upstream telah menciptakan sebuah
lingkungan baru yang disebut Lingkungan Komunikasi asimetrik. Bahkan, ada dua
situasi yang dapat mengakibatkan komunikasi asimetri, Salah satunya adalah
karena kemampuan perangkat fisik. Misalnya, server memiliki pemancar siaran
kuat, sedangkan klien mobile memiliki kemampuan transmisi kecil. Yang lain
adalah karena pola aliran informasi dalam aplikasi. Misalnya, dalam situasi
dimana jumlah server jauh lebih sedikit daripada jumlah klien, itu adalah
asimetris karena ada tidak kapasitas yang cukup untuk menangani permintaan
simultan dari beberapa klien.
3.
Koneksi yang lemah
Pengguna Mobile sering terputus dari
jaringan. Hal ini mungkin terjadi karena beberapa alasan, termasuk kegagalan
sinyal, jangkauan sinyal yang kurang luas, area blank spot, dan penghematan
daya. Tetapi hal ini juga bisa menguntungkan karena modus aktif membutuhkan
seribu kali power lebih besar daripada perangkat dalam kondisi standby atau
mode sleep. Sinyal radio nirkabel mungkin juga akan melemah karena jarak yang
jauh dari sumber sinyal dimana pengguna bergerak.
4.
Konsumsi tenaga
Mobile computing sangat bergantung
pada daya tahan baterai.
3. Ubiquitos Computing
Ubiquitous
Computing adalah metode untuk meningkatkan penggunaan komputer dengan membuat
banyak komputer tersedia di seluruh lingkungan fisik, tetapi membuat mereka
secara efektif terlihat oleh pengguna. Teknologi yang paling mendalam adalah
mereka yang hilang. Mereka menenun sendiri ke dalam kain kehidupan sehari-hari
sampai mereka bisa dibedakan dari itu. Ubiquitous Computing disebut sebagai
gelombang ketiga dalam komputasi. Yang pertama adalah konsep mainframe, dimana
sebuah mesin dipakai oleh banyak orang bersamaan (one computer, many people).
Sekarang kita berada pada era personal computer (komputer pribadi) yaitu
seseorang menggunakan masing-masing mesin yang dimilikinya (one person, one
computer). Karena komputer menjadi semakin murah dan menjadi sangat lazim,
selanjutnya akan datang masa Ubiquitous Computing dan menjadi era “one person,
many computers”
Terdapat
2 sifat utama dari Ubiquitous Computing yakni Ubiquity dan Transparency.
Ubiquity adalah merupakan interaksi yang tidak dilakukan oleh suatu saluran
melalui satu workstation. Akses ke komputer dapat dilakukan di mana saja. Sebagai
contoh, di suatu kantor ada puluhan komputer, layar display, dan sebagainya
dengan ukuran bervariasi mulai dari tombol seukuran jam tangan, Pads sebesar
notebook, sampai papan informasi sebesar papan tulis yang semuanya terhubung ke
satu jaringan. Jaringan nirkabel akan tersedia secara luas untuk mendukung
akses bergerak dan akses jarak jauh. Sedangkan transparency merupakan teknologi
yang tidak menganggu keberadaan pemakai, tidak terlihat dan terintegrasi dalam
suatu ekologi yang mencakup perkantoran, perumahan, supermarket.
Ubiquitous
computing mempunyai beberapa spesifikasi teknis sebagai berikut:
- Terminal & user interface
Peralatan
yang digunakan sebaiknya mempunyai kualitas tampilan yang bagus dan responsif
terhadap input dari pemakai. Walaupun dengan ukuran display yang terbatas,
penggunaanya harus intuitif dengan tampilan yang bersih menggunakan alat input
yang berbeda seperti: pen, handwriting recognition dan speech recognition.
- Peralatan yang murah
Jika kita
membangun sebuah sistem dengan banyak komputer untuk satu pemakai, biaya satu
komputer hendaklah tidak terlalu mahal. Meskipun komputer biasa pada umumnya
relatif lebih mahal, kamputer ini tidak dapat digunakan untuk ubiquitous
computing. Tidak semua komputer dalam ubiquitous computing memerlukan prosesor
dan harddisk dengan spesifikasi seperti dalam komputer biasa.
- Bandwidth tinggi
Kebutuhan
lain dari ubiquitous computing adalah mempunyai bandwidth jaringan yang cukup
untuk melakukan komunikasi antara peralatan-peralatan yang digunakan. Selain
masalah bandwidth, ada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan
berkaitan dengan transformasi data melalui jaringan, antara lain: lokasi
terminal untuk mobile communication, penggunaan frekuensi yang tepat, menjaga
kualitas layanan, enkripsi data, dan mengurangi gangguan-gangguan laten
terhadap jaringan.
- Sistem file tersembunyi
Ketika
seorang pemakai menggunakan komputer, dia harus belajar beberapa aspek dasar
tentang sistem operasi dan konsep-konsep file serta struktur direktori. Hal ini
mengakibatkan pemakai akan lebih terfokus pada bagaimana informasi akan
disimpan, bukan pada informasi itu sendiri. Salah satu kebutuhan ubiquitous
computing adalah bahwa komputer harus tersembunyi. Komputer harus dapat
“memahami” kondisi pemakai. Sebagai contoh, melalui penggunaan voice
recognition atau interface lainnya yang memungkinkan pemakai melakukan akses
tanpa harus mengetahui nama file tertentu, lokasi atau format file tersebut.
- Instalasi otomatis
Ubiquitous
computing harus dapat mengeliminasi kebutuhan instalasi program. Dalam sistem
konvensional, seringkali diperlukan instalasi program yang dapat menimbulkan
masalah, dan dalam beberapa kasus harus melibatkan pemakai. Konsep ini tidak
berlaku dalam ubiquitous computing. Program harus dapat berpindah dari sebuah
computer ke komputer lain tanpa harus mengubah konfigurasi dasar dalam
menjalankan suatu program baru. Salah satu alternatif adalah dengan menggunakan
bahasa pemrograman Java yang dapat dipindahkan ke komputerlain dengan mudah
(platform-independent).
- Personalisasi informasi
Akan lebih
baik jika ubiquitous computing system dapat menjaga agar informasi yang
tersedia dapat digunakan sesuai kebutuhan pemakai. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah setiap kali ada
seseorang yang baru bergabung dalam sebuah komunitas, profil pribadi orang
tersebut harus ditambahkan ke setiap peralatan yang ada.
- Privasi
Salah satu
masalah yang paling penting dalam ubiquitous computing adalah resiko privasi
yang serius. Sistem ini dapat menyimpan data-data pemakai dan lokasinya yang
mungkin dapat diakses oleh pemakai lain. Teknologi jaringan yang baru seperti
infra merah atau komunikasi radio nir kabel menggunakan enkripsi untuk menjaga
keamanan data.
Contoh
Ubiquitous Computing
1.
Handphone
2.
Elearning
3.
Mobil
4.
Kulkas
4. NANO
SCIENCE
Nanotechnology
(teknologi nano) adalah ilmu (science) untuk membuat mesin-mesin yang berukuran
sangat kecil, dalam level molekul. Nama ini diperoleh dari kata {nanometer}
yang berarti sepermilyar meter (10 pangkat minus 9), yaitu ukuran dari
mesin-mesin ini.
Technology
nano kadang juga disebut sebuah rekayasa pada tingkatan molekuler, merupakan
area multidisiplin dari berbagai ilmu terapan dan teknik dengan tujuan untuk
mendesain dan membuat komponen dan sistem yang sangat kecil.
Peran
teknologi nano dalam IT (information technology), sudah tidak diragukan lagi.
Bertambahnya kecepatan komputer dari waktu ke waktu, meningkatnya kapasitas
hardisk dan memori, semakin kecil dan bertambahnya fungsi telepon genggam,
adalah contoh-contoh kongkrit produk teknologi nano di bidang IT.
Teknologi
Nano adalah teknologi masa depan. Diperkirakan 5 tahun kedepan seluruh aspek
kehidupan manusia akan menggunakan produk-produk yang menggunakan teknologi
nano yang diaplikasikan dalam bidang Medis & pengobatan, Otomotif, Komputer,
Kosmetik, Farmasi Tekstil, Militer, Lingkunagan hidup maupun konservasi energi.
Kontribusi
teknologi nano pada pengembangan IT secara garis besar dapat dibagi menjadi
tiga.
1. Penambahan kepadatan jumlah device.
Gambaran mudahnya, bila
ukuran satu buah transistor bisa dibuat lebih kecil maka kepadatan jumlah
transistor pada ukuran chip yang sama secara otomatis akan menjadi lebih besar.
Contoh:
tahun 2005, INTEL berhasil meluncurkan 70 Megabit SRAM (static random access
memory) yang dibuat dengan teknologi nano proses tipe 65 nanometer (nm). Chip
ini berisi lebih dari 500 juta buah transistor.
2. Memungkinkannya
aplikasi efek kuantum.
3. Penambahan fungsi
baru pada sistem yang sudah ada
Membuat material sama
Dalam ukuran kecil. Tetapi membuat suatu fungsi yang baru ketika atom atau
molekul yang berbeda jenis disusun dalam suatu sistem device.
contoh: pembuatan mata buatan yang mempunyai fungsi menangkap dan mentransfer cahaya menjadi informasi dan kemudian diolah, itu akan lebih mudah dilakukan dengan peran teknologi nano. Bahkan dengan teknologi nano,intelejensi sensor buatan bisa dibuat dengan sensitifitas mendekati apa yang dimiliki manusia.
contoh: pembuatan mata buatan yang mempunyai fungsi menangkap dan mentransfer cahaya menjadi informasi dan kemudian diolah, itu akan lebih mudah dilakukan dengan peran teknologi nano. Bahkan dengan teknologi nano,intelejensi sensor buatan bisa dibuat dengan sensitifitas mendekati apa yang dimiliki manusia.
Pengertian dari Grid Computing itu
sendiri adalah sebuah sistem komputasi terdistribusi, yang memungkinkan seluruh
sumber daya (resource) dalam jaringan, seperti pemrosesan, bandwidth jaringan,
dan kapasitas media penyimpan, membentuk sebuah sistem tunggal secara vitual.
Seperti halnya pengguna internet yang mengakses berbagai situs web dan
menggunakan berbagai protokol seakan-akan dalam sebuah sistem yang berdiri
sendiri, maka pengguna aplikasi Grid computing seolah-olah akan menggunakan
sebuah virtual komputer dengan kapasitas pemrosesan data yang sangat besar.
Ide awal komputasi grid dimulai
dengan adanya distributed computing, yaitu mempelajari penggunaan komputer
terkoordinasi yang secara fisik terpisah atau terdistribusi. Sistem
terdistribusi membutuhkan aplikasi yang berbeda dengan sistem terpusat.
Kemudian berkembang lagi menjadi parallel computing yang merupakan teknik komputasi
secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer secara bersamaan.
Grid computing menawarkan solusi
komputasi yang murah, yaitu dengan memanfaatkan sumber daya yang tersebar dan
heterogen serta pengaksesan yang mudah dari mana saja. Globus Toolkit adalah
sekumpulan perangkat lunak dan pustaka pembuatan lingkungan komputasi grid yang
bersifat open-source. Dengan adanya lingkungan komputasi grid ini diharapkan
mempermudah dan mengoptimalkan eksekusi program-program yang menggunakan
pustaka paralel. Dan Indonesia sudah menggunakan sistem Grid dan diberi nama
InGrid (Inherent Grid). Sistem komputasi grid mulai beroperasi pada bulam Maret
2007 dan terus dikembangkan sampai saat ini. InGrid ini menghubungkan beberapa
perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar di seluruh Indonesia dan
beberapa instansi pemerintahan seperti Badan Meteorologi dan Geofisika.
Elemen-Elemen
dalam Komputasi Grid :
Penerapan teknologi grid computing
atau komputasi grid pada kalangan yang membutuhkan, wajib memiliki
elemen-elemen tertentu. Secara garis besar, 3 elemen pokok dari infrastuktur
grid adalah:
1. Hardware/sumber daya;
2 Software; dan
3. Brainware (orang yang memelihara dan memakai komputasi grid).
Hardware dalam komputasi grid
mencakup perangkat penyimpanan, prosesor, memori, jaringan, dan software yang
di desain untuk mengelola hardware ini, misalnya database, manajemen penyimpan,
manajemen sistem, server aplikasi, dan sistem operasi. Hardware pada grid
komputing di atur secara lokal, dan hardware yang berbeda memiliki kebijakan
dan cara kerja yang berbeda. Hardware dan user grid komputing sering bersifat
dinamis tergantung penerapan grid tersebut.
Software merupakan suatu perangkat
yang menghubungkan semua middleware-nya. Middleware itu sendiri adalah bagian
dari software, yaitu lapisan sofware yang terletak antara sistem operasi dan
aplikasi yang berfungsi sebagai penghubung komunikasi antar-objek dari sistem
yang berbeda. Unsur-unsur dasar suatu middleware adalah keamanan (security),
pengaturan sumber daya (resource management), pengaturan data (data
management), dan layanan informasi (information services). Contoh beberapa
middleware adalah Globus Toolkit, Gridbus, Microsoft’s COM/DCOM, Unicore, dan
masih banyak contoh-contoh middleware lainnya.
Brainware dalam komputasi grid hanya
meliputi pemelihara dan pemakai grid. Dahulu grid computing cenderung hanya di
pakai oleh para ilmuan untuk kepentingan ilmiah. Pada saat itu memang ekspose
terbesar lebih banyak pada proyek-proyek sains, seperti riset genetika, fisika
dan yang paling terkenal adalah proyek SETI ( Search for Extra Terrestrial
Intelligence ) atau riset pencari kehidupan di luar bumi. Hal ini memunculkan
persepsi bahwa teknologi komputasi grid ini sulit di terima di kalangan
non-ilmuan, terutama di kalangan bisnis. Namun, sekarang penerapan komputasi
grid telah merambah penggunaanya bukan hanya pada proyek sains saja. Bahkan
baru-baru ini, teknologi grid computing telah di kenalkan pada dunia
enterpreneur dan mendapat banyak respon positif. Orang yang memelihara dan
menggunakan teknologi grid computing ini, berdasarkan penelitian penggunaannya
akan meluas pada:
o
jaringan penelitian publik bagi para
peneliti dan ilmuan;
o
layanan (service), artinya grid
computing tidak lagi hanya bersifat komputasional;
o
berbagai institusi keuangan, seperti
perbankan;
o
Service Oriented Architecture (SOA),
yaitu enkapsulasi sekumpulan aplikasi sebagai interface tunggal yang dapat di rekonfigurasi.
Daftar
Pustaka :
https://jestryana.wordpress.com/2013/04/22/teknologi-komputasi-modern
http://subari.blogspot.com/2008/07/peran-teknologi-nano-nanotechnology.html
https://asrimawati.wordpress.com/2017/10/18/teknologi-cloud-computing-mobile-computing-ubiquitlous-computing-nano-science-dan-gird-technology/
http://mersannurhakim.blogspot.com/2015/06/penjelasan-mengenai-ubiquitous-computing.html
http://mersannurhakim.blogspot.com/2015/06/penjelasan-mengenai-ubiquitous-computing.html
Comments
Post a Comment